Mesin
gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa
logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat
bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat
juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin
Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 –
15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai,
dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat
digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda
yang dikhususkan untuk memotong.
Pada
umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga
dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu,
beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi
sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan
logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar
karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam
umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a.Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b.Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c.Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d.Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e.Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain
fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu
yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna
merah muda, putih dan hijau.
• Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian
badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja
kerja dan menopang kepala rumah spindel.
Bagian
poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan
kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya
dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat
mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda
kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.
Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung
ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas
badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.
Bagian-Bagian dari Roda Gerinda.
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a. Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan.
Diantara
abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam
ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda
dalam pengasahannya.
Pembuatan Roda Gerinda.
Butiran-butiran
abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan
dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°-
45° C. Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan.
Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°-
1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan
kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan
demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses
pendinginan.
Aksi Potong (pemotongan).
Proyeksi
dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam.
Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda
kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas
karena gesekan yang keras.
Bahan Asah/Pengasah.
Amril
(ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride
dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai
sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan
kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :
a. Amril
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam.
b. Corundum
adalah
alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan
corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan
kain pengasah.
c. Silicon carbide
adalah
kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi
listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C.
Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang
banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d. Alumunium oxide
yang
mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik.
Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan,
dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e. Boron nitride
adalah
hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai
bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya
stabil hingga 1400°C.
f. Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.
Perekat.
Perekat
harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi
roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat
yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri
a. Vitrified bonds
adalah
suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu
kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan
dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat
dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam
bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak
dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam
bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam
tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan
oleh proses “vitrified”.
b. Silicate bonds (mineral bond)
Komponen
ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan
sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan
perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur
260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah
lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut
“pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.
c. Shellac bonds (organik bond)
Roda
gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang. Serbuk shellac
dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai
shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini
diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan
halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
d. Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
d. Synthetic resin bond bakelite
adalah
salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong
yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.Sumber : Ø Budi Supriyanto